Pelajaran Berharga dari Semut

| Rabu, 08 Oktober 2014
Alam semesta ini tidaklah abadi.suatu saat nanti kehidupan ini pasti berakhir.seperti yang Allah janjikan dalam firman-firmannya yang terdapat dalam kitab suci Al Qur’an. Hanya Allah sajalah yang akan kekal abadi karena Allah memiliki sifat Maha Kekal. Allah menciptakan dunia yang fana ini sebagai tempat berlomba-lomba mencari amal kebaikan untuk bekalnya nanti di hari akhir. Allah telah membekali setiap makhluk-Nya kelebihan dan kekurangan dan juga hikmah dibalik setiap penciptaan-Nya.
Salah satu ciptaan Allah yang luar biasa tapi mungkin dianggap remeh oleh sebagian orang adalah semut. Sebagaian orang mungkin hanya menganggap semut adlah hewan yang tidak berguna dan kerjanya hanya mengerubungi gula yang ada di dalam dapur rumah kita. Namun, bila kita mau mempelajari  dan merenungi setiap seluk beluk dari seekor semut.maka kita akan menemukan bahwa semut adalah hewa yang sangat hebat dan mulia. Bahkan bisa dibilang bahwa manusia harus banyak belajar dari seekor semut.



Kemuliaan semut ini jelas dapat kita temukan dalam salah satu nama surat dalam Al Qur’an,yaitu surat An Naml. Allah SWT telah mengabadikan nama semut yang dalam bahasa arab disebut naml sebagai salah satu dari nama surat yang terdapat dalam Al Qur’an. Kejadian yang membuat nama semut menjadi salah satu dari nama surat dalam al qur’an terjadi pada masa Nabi Sulaiman a.s. Ketika itu Nabi Sulaiman beserta pasukannya hendak melewati lembah semut. Namun, ketika hendak melewati lembah semut tersebut Nabi Sulaiman mendengar salah seekor semut yang berteriak kepada kumpulan kawanannya untuk berlindung agar tidak mati terinjak oleh pasukan Nabi Sulaiman yang terdiri dari bangsa manusia, jin dan lainnya. Nabi Sulaiman pun tertawa mendengarnya, kemudian Nabi Sulaiman menghentikan pasukannya dan memerintahkan semua pasukannya untuk berbalik arah.setelah sebelumnya berbicara dengan semut tersebut dan mengatakan kepada semut tersebut bahwa Nabi Sulaiman bisa measakan bahwa suatu saat nanti perkataan semut tersebut akan menjadi bacaan bagi seluruh umat islam yang terdapat dalam surat An Naml.
Sementara untuk kehebatan semut sendiri. Kita bisa lihat dari berbagai hal, kita contohkan saja dalam bidang pembangunan. Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna karena diberi akal pikiran pun masih kalah dengan semut yang buta dan tidak memiliki akal pikiran. Semut dapat membangun sarangnya tanpa menggunakan perhitungan sebelumnya seperti yang dilakukan oleh para arsitek. Semut pun tidak mendapat pengarahan sebelumnya tentang pembagian tugasnya seperti manusia yang masih perlu diatur oleh seorang mandor. Sungguh sebuah hal yang patut kita renungkan agar kita dapat mengetahui betapa besarnya kekuasaan Allah sebagai Tuhan Pemilik Alam.
Semut adalah hewan yang masuk golongan serangga. Semut juga seperti manusia karena semut juga adalah hewan sosial yang memiliki naluri progresif. Di dunia ini,Vterdapat sekitar 9000 spesies semut yang tersebur di seluruh belahan bumi ini. Smut juga memiliki otak kecil, saraf, susunan saraf untuk mengolah berbagai informasi dan memiliki peta yang digunakan sebagai penunjuk menuju tempat makanan dan sarangnya. SSetiap makhluk hidup pasti memiliki bahasanya masing-masing. Begitu juga dengan semut, semut berkomunikasi dengan bahasa kimiawi yang memiliki 2 fungsi, yaitu
1.sebagai saran komunikasi
2.sebagai tanda peringatan bahaya
Dalam sebuah sarang semut, terdapat seekor ratu semut yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dari yang lainnya. Tugas seorang ratu semut adlah memberi arahan-arahan kepada semut lainnya dan tugas yang lainnya yaitu menetaskan telur-telur yang nantinya menjadi tiga golongan semut yang berbeda-beda tugas. inilah salah satu keunikan semut. Semut dapat mengetahui tugasnya semenjak semut menetastanpa diberi oleh semut lainnya.
Dalam pembagian kerja sendiri semut ada yang bertugas sebagai pegawai kebersihan, keamanan, pendidikan, pertanian, peternakan, bahkan pegawai pemakaman. Hal ini persi seperti yang Allah katakan dalam firmannya bahwa binatang juga merupakan umat seperti umat manusia. Sebagai serangga yang bersifat social, semut telah mengajarakn manusia cara bekrja sama yang baik.

jika semut saja bisa berbuat demikian, bagaimana dengan kita?

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲