
Ibnu Miskawaih lebih dikenal sebagai filsuf akhlak daripada
sebagai cendekiawan muslim yang ahli dalam bidang kedokteran, ketuhanan, maupun
agama. Beliau adalah orang yang paling berjasa dalam mengkaji akhlak secara
ilmiah. Bahkan pada masa dinasti Buwaihi, beliau diangkat menjadi sekretaris
dan pustakawan. Dulu sebelum masuk Islam, Ibnu Miskawaih adalah seorang
pemeluk agama Magi, yakni percaya kepada bintang-bintang.
hasil karyanya sangat banyak bermnfaat dalam berbagai bidang kehidupan, tercatat ada 11 karya yang telah dihasilkan. dari mulai tentang etika, politik, sejarah ketabiban, obat-obatan, minuman, kumpulan syair-syair pilihan serta tentang jiwa dan akal. konsep pemikiran Ibnu Miskawih secara garis besar berkaitan tentang Tuhan, akhla dan manusia.
dalam hal ini, saya akan mengaitkan konsep pemikiran Ibnu Miskawih tentang aklhaq dengan pendidikan.
Pertama, menurut beliau akhlaq akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
kedua, tentang hubungan murid dengan guru.
guru adalah bapak ruhani dan orang yang dimuliakan ;
kebaikan yang diberikan kepada muridnya merupakan kebaikan ilahiah, karena ia
membawanya kepada kearifan, mengisinya dengan kebijaksanaan yang tinggi dan
menunjukkan kepada muridnya kehidupan dan keberkatan yang abadi
Usul ; penanaman akhlaq harusnya menjadi sebuah solusi yang diterapkan di seluruh lembaga pendidikan. banyak dari guru yang hanya mengajar kompetensi bidang, tanpa memperhatikan akhlaq siswa. hal ini adalah awal penyebab lahirnya para koruptor dan penghancur bangsa Indonesia. penanaman akhlaq yang baik harus didukung dengan hubungan antara guru dan murid yang baik pula. kesadaran akan pentingnya sebuah ilmu harus dimiliki seorang guru. bukan hanya menjadikan uang atau kekayaan sebagai target tujuan mengajar. hal ini akan mampu menumbuhkan kepeduian guru terhadap siswa dan senantiasa mendidik, membimbing dan mengawasi setiap siswa baik di kelas atau di luar kelas. hal ini diharapkan dapat mnciptakan rasa sosial kepada anak didik. karena ia dapat berkomunikasi dengan guru seperti temannya sendiri, sehingga dapat terjalin hubungan baik antara murid dengan guru. kenyamanan dalam belajar tentu akan mendorong anak didik untuk selalu git dan berprestasi dalam menunut ilmu.
semoga Allah SWT menjadikan kita manusia yang bermanfaat dan berkontribusi untuk Agama, bangsa dan Negara
0 komentar:
Posting Komentar