“Bismillah & angka 0”

| Selasa, 21 Oktober 2014


 “Bismillah & angka 0”. 

Mana yang lebih dulu ya??? Judul ini menggelitik saya untuk sedikit mencari tahu makna dibaliknya. Namun kali ini saya ingin mulai menulis tentunya diawali dengan Bismillah kemudian start menulis. Lalu bagaimana dengan angka 0? Banyak dari kita yang memulai segala sesuatu dengan melambangkan angka 0 sbagai permulaan. padahal angka 0 itu berarti awal dalam menuliskan bilangan, dan terkadang mengawali sebuah perintah yang sering kita dengar dalam keseharian, seperti “mari kita mulai dari nol” atau ucapan seseorang yang lagi baru sadar dari keterpurukan atau galaunya dan hendak memulai lagi, “mulai dari nol lagi deh...” 


Nol berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tidak ada atau kosong. Angka Nol memiliki sejarah panjang, karena merupakan angka terakhir yang ditemukan. Dari zaman Babylonia, Yunani, hingga di India pada abad ke-7, Brahmagupta, seorang matematikawan India memperkenalkan beberapa sifat bilangan nol. Nah, baru dari india Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungannya, dan terjadilah pengenalan penggunaan angka nol. Al-Khwarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut sistem bilangan desimal.

Definisi angka nol memang memiliki makna “kosong, tidak ada, pengisi kedudukan dalam sistem perhitungan, bilangan yang dilambangkan dengan O, bilangan persiapan sebelum memasuki tingkat pertama dalam urutan, tidak ada kenyataan, omong kosong.” Yah, seperti itulah beberapa pengertiannya. Lantas bagaimana hubungannya dengan Bismillah??? Kita pahami dulu yuk tentang makna Bismillah.

Makna Bismillah mengandung Preposisi
 “Bi” = Dengan
‘’AL-Ism’’ = Nama, menunjuk pada sesuatu yang dinamai. Allah = nama Tuhan, berasal dari kata al-Ilah.
Bismillah memiliki dua makna :
1. Sebagai kalimat Izin
Bismillah bukan sebagai penukar kenikmatan, contohmya makan nasi dengan membaca bismillah akan sama nikmatnya dengan makan nasi tanpa baca bismillah, tapi bismillah merupakan kalimat izin bagi hamba Allah yang merasa hidupnya hanya sekedar menumpang, karena sesungguhnya semua yang ada di atas dunia ini milik Allah dan manusia diberi kenikmatan untuk memakai fasilitas Allah tsb.

2. Sebagai kalimat Pengagungan Kekuasaan Allah
Yaitu pengakuan kekuasaan bagi hamba Allah yang menyadari bahwa sesungguhmya yang memiliki wewenang Menguasai Alam Semesta hanyalah Allah. Manusia hanya sebagai wakil Allah di muka bumi ini, bukan sebagai penguasa. Bila seseorang mengucapkan bismillahirrahmaanirrahim, ia telah menandai kehambaannya dengan nama Allah, ia mengokohkan jiwanya–yang dinisbahkan kepada hakikat kehambaan–dengan salah satu dari tanda-tanda Allah

Makna Ar-Rahman
Ar-Rahman (Maha Pengasih), merupakan rahmat Allah dalam Bentuk sarana hidup Dilihat dari segi etimologisnya, Ar-Rahman berwazan ” “fa’laan” yang menunjukkan banyak. Oleh karena itu rahmat Allah yang berupa sarana hidup ini diberikan untuk semua makhluk di alam semesta (rahmatan lil alamiin), baik manusia maupun binatang, baik muslim maupun kafir. Makna ini digunakan dalam Al-Qur’an [20: 5, 19:75]

Makna Ar-Rahiim     
Ar-Rahiim: Maha Penyayang, merupakan rahmat Allah dalam Bentuk petunjuk hidup. Dilihat dari segi bahasanya, Ar-Rahiim berwazan (berpola) “fa’iil” yang menunjuk ketetapan dan kekekalan. Ar-Rahiim berupa rahmat Allah dalam bentuk petunjuk hidup, diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman, menunjukkan kenikmatan yang terus menerus dan kekal. Dalam Qur’an makna Ar-Rahiim sererti terdapat pada Q.S. 33:43 dan QS 9:117. Ar-Rahman dan Ar-Rahiim Allah berikan bersama-sama kepada hamba-hambaNya sesuai pengucapannya yang utuh dan lengkap (selalu bismillahirrahmaanirrahim).
Allah telah memberikan kepada manusia selain sarana hidup juga petunjuk hidup (hidayah). Tinggal manusia yang berusaha menggapai petunjuk hidup (hidayah) tersebut. Fenomena sekarang, manusia umumnya menikmati sarana hidup dan seakan melupakan petunjuk hidup yang berharga. Manusia lupa, siapa yang memberikan sarana hidup tersebut, manusia menganggapnya semata-mata atas usaha mereka, padahal semua sarana hidup tersebut Allah berikan gratis dan bersifat menyeluruh. Rasulullah menerangkan keutamaan seseorang yang mengucapkan basmalah dalam HR. Abu Daud dan dihasankan oleh Ibnu Shalah: “Setiap urusan yang baik yang tidak diawali dengan Bismillaahirrahmaanirrahim maka tidak akan mendapat barokah”.

Ternyata makna Bismillah sangat luas, sebuah awal yang baik memang hanya dengan menyebut Bismillah. Bismillahirrahmaanirrahim itu lebih awal dari angka 0. Kenapa??  Jawabnya ya karena Allah memiliki Asmaul husna “al-awwaluu wal akhiruu” (Allah yang berada di awal dan di akhir). Kalau begitu mana yang lebih awal dong, Allah atau angka 0??? Tentu saja Allah SWT. Angka 0 (nol) adalah representasi atas segala predikat MakhlukNYA dan merupakan bentuk awal dari sistem & segala ciptaanNYA, namun angka nol (0) tidak  akan sanggup memberi predikat pada asma Allah, karena Allah SWT lebih awal dari itu semua, dan Allah itu Ahad (Maha Esa), orang awam memahaminya dengan “Satu” (tak’ ada dan tak’ sama dengan sesuatu apapun). Allah adalah Satu (1) dan kita makhlukNYA adalah nol (0), maka jika Allah (1) dibandingkan dengan makhluk (0) = Tidak Terhingga atau Tidak dapat dibagi nol, coba deh pake calculator 1 : 0 = ~ (cannot divide by zero) hal ini pun di Aamiini oleh para matematikawan seantero dunia.

Kita sebagai makhlukNYA seharusnya mampu menyadari bahwa kita hanyalah 0 dihadapanNYA seperti definisi tentang nol yaitu kosong, tidak ada. Coba kita perhatikan, sistem dan ciptaan Allah lainnya seperti Bentuk Bumi, Bulan, Bintang (Matahari), gerakan bulan mengelilingi bumi, bumi mengelilingi matahari dan matahari mengelilingi galaksi dan hal yang paling terkecil pun seperti mekanisme pada sistem atom, bahkan gerakan thawaf di ka’bah menkonfigurasikan angka nol dan hakekatnya seluruhnya menginti pada yang Satu “Qul huwallahu Ahad” itulah pusat orbit sesungguhnya.

subhanaallah begitu luar biasa kekuasaan Allah, itu hanya sedikit dari betapa Agung kekuasaanNya. akankah kita terus melupakanNya?

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲