Jawami' Al Kalim

| Minggu, 01 Februari 2015

 

Kemuliaan terpancar dari setiap perkataan dan perilaku Nabi Muhammad SAW. Beliau menghiasi diri dengan pribadi santun dan akhlaqul karimah. Gelar Al-Amin adalah gelar yang diberikan penduduk makkah atas kejujuran setiap perkataan dan perbuatan. Tiada kata-kata indah yang pantas untuk memuji kemuliaan akhlaq nya. Hingga Allah SWT berfirman dalam QS 68 : 4

Description: 68:4

And indeed, you are of a great moral character

Artinya : Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.


Akhlak Beliau adalah seperti yang dikatakan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha, “Kaana khuluquhul Qur’aan,” (artinya: Akhlak Beliau adalah Al Qur’an).

Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang Nabi dan Rosul terkahir yang diutus Allah SWT dan diberi kelebihan Allah SWT dengan berbagai mukjizat yaitu Al Quranul Karim dan beberapa keistimewaan. Salah satunya yaitu Jawami’ Al Kalim yaitu bentuk plural dari jami’ yang berarti sekumpulan ungkapan yang singkat, namun memiliki makna yang snagat padat. Berikut Hadits yang menunjukkan kemampuan Nabi mengemukakan Jawami' Al kalim :

بعثت بجوامع الكلامرواه البخارى ومسلم وغيرها عن أبى هريرة(

"Saya diutus (oleh Allah) dengan (kemampuan untuk menyatakan) ungkapan-ungkapan yang singkat, namun padat makna". (HR. al-Bukhori, Muslim dan lain-lain, dari Abu Hurairah).

Seorang ahli ilmu selalu memikirkan segala hal dlam bertindak termasuk dalam berbicara, ia akan mengatakan sesuatu yang bermanfaat serta mengurangi hal-hal atau perkataan yang tidak bermanfaat. Michael H. Hart, dalam bukunya “The 100”, menetapkan Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal agama maupun hal duniawi. Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah, menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi di medan pertempuran. Tidak hanya itu ajaran islam yang dibawa masih terasa dan akan terus berjaya ke seluruh penjuru bumi hingga hari kiamat hanya dengan perjuangan dakwah sekitar 23 tahun di masa kenabian. Contoh hadits yang mengandung Jawami’ al kalim terdapat dalam hadits Arba’in ke 16.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ

[رواه البخاري]

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :

Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (HR. Bukhori )

Dari perkataan singkat yang diucapkan Rasulullah SAW dalam hadits di atas kita dapat mengambil pelajaran bahwa :

1.     Sebagai muslim kita harus mampu memberikan nasihat dan mengenal perbuatan-perbuatan kebajikan, menambah wawasan ilmu yang bermanfaat serta memberikan nasihat yang baik.

2.     Marah adalah perbuatan yang tidak dicintai Allah SWT dan Rasulullah SAW. Islam telah memerintahkan setiap manusia untuk bersabar dengan seindah-indah kesabaran. Tidak hanya itu, Allah SWT juga akan dekat dan bersama orang-orang yang sabar. Saat marah manusia akan terlepas kendali dan terjerumus dalam hawa nafsu akibat godaan syaithan. Maka dari itu, sebagai umat islam kita dilarang untuk marah dan menghindari hal-hal tersebut.

Diam adalah solusi emas saat kita tidak mampu berkata baik, sebagaiamana dalam Hadits arbai’in ke 15. Diam bukan berarti diam sepenuhnya, diam berarti jalan keluar untuk menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan hingga menyebabkan seseorang marah.

Kemenangan besar bagi orang-orang yang mampu menahan marah. Sebuah pernyataan singkat yang terdiri dari 2 suku kata “Jangan marah”, tetapi sungguh betapa luas penjelasan dan impelementasi untuk mewujudkan dengan ribuan suku kata. Itulah kelebihan Jawami’ Al Kalim yang diberikan Allah SWt kepada Rssulullah SAW sebagai bukti kenabian.

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲