Islam adalah sebuah Ad-din, bukan hanya sekedar Agama yang mengatur hubungan
antara seorang hamba dengan Penciptanya. Ad-din berasal dari bahasa arab
yang sangat luas cakupan nya yaitu As-sulthah wal al-qahru (artinya kekuasaan atau
memaksa). Setiap manusia yang memleuk ad-din harus tunduk dan patuh
terhadapnya dengan segala konsekuensi yang ada.
Islam adalah satu-satunya Ad-din yang diturunkan Allah SWT sebagai Rabb
pencipta dan penguasa seluruh alam. Allah berfirman dalam Qs Ali Imran : 19
yang bermaksut,”Sesungguhnya Ad-din di sisi Allah adalah Islam. Maka hanay
Islam sebagai Ad-din yang mengatur segala spek dalam kehidupan dari hari
terkecil mengenai seluruh teknologi, keajaiaban penciptaan alam hingga dari
hal-hal terkecil seperti dalam hal thaharah atau bersuci dsb.
Tanda-tanda akhir zaman semakin tampak saat ini, banyak pemuda islam yang melalaikan ajaran
agamanya sendiri. Fenomena 14 Februari yang dikenal sebagai Hari Valentine
seperti menjadi ritual khusus yang wajib dirayakan. Banyak sejarah yang
meceritakan kisah-kisah tentang hari Valentine yang memiliki latar belakang
berbeda-beda dan merupakan syiar atau kisah orang-orang kafir.
Sadar atau tidak perayaan
hari Valentine ini adalah syiar orang kafir yang ingin menghalalkan zinah
dengan kemasan indah yang seakan-seakan mengelabui dan mengikis akidah para
remaja muslim dengan istilah kasih sayang. Tukar menukar kado, memakai baju
pink, memberikan coklat, menyewa hotel atau vila, menyewa tempat hiburan hingga perzinaan adalah fenomena umum yang
dilakukan umat ini. Mereka seakan tenggelam dalam arus kesesatan yang mengalir
deras ke arah jurang kehancuran. Ajang pemuasan diri dan pelampiasan hawa nafsu
adalah puncak fenomena yang terjadi saat hari itu tiba. Banyak pemuda-pemudi
islam yang juga ikut merayakan hal tersebut. Bahkan siswa SD telah menjadi koraban
kebodohan umat yang tidak mampu memilah antara kebenaran dan kebathilan dan
tertipu dengan adat atau produk orang kafir yang menyesatkan.
Dari Abdullah bun
Umar r.a bahawasanya Rasulullah SAW bersabda,”
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ
بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang
menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.
Umat Islam harus cermat dan berhati-hati dalam
hal Ibadah, ritual, keyakinan dan adat-adat yang tidak pernah disyariatkan oleh
Allah SWT.
Sebagai pemuda, seharusnya kita sadar dan mampu memahami
permasalahan ini. Masa muda adalah masa emas yang tidak akan terulang kedua
kali. Masa inilah yang menentukan kejayaan atau kebahagiaan masa depan baik di
dunia dan akhirat. Allah SWT telah berfirman dalam Qs Al Hasyr : 18

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan.
Maka
seharusnya kita menyadari bahawa kehidupan ini tidaklah lama dan kesempatan yang
sedikit inilah yang dapat menentukan kehiduupan kita.
Jika
di masa muda kita berfoya-foya, pacaran dan mengumbar hawa nafsu belaka maka
kita bisa bayangkan bagaimana nasib ke depan serta dosa-dosa yang semakin hari
tidak terasa dengan godaan syaithan yang seakan-seakan menyulap kemaksiatan
menjadi sebuah perbuatan indah.
Alangkah indahnya jika kita memanfaatkan masa muda yang
tersisa dengan hal-hal indah yang dapat bermanfaat bagi umat. Menggunakan waktu
untuk beribadah, mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Hidup akan
terasa nikmat dan indah meski dengan berbagai ujian hidup yang dialami.
Surga akan dijanjikan Allah bagi orang-orang yang bertaqwa
yaitu orang yang benar-benar takut kepada Allah serta tunduk patuh dalam segala
ajaran yang disyariatkan karena tidaklah ada perintah dari Allah SWT melainkan
ada kebaikan di dalamnya. Tidaklah ada larangan dari Allah SWT melainkan ada
keburukan di dalmnya.
Mari menggunakan masa muda untuk menyiapkan segala
perbekalan masa depan.
Raihlah ridha Allah dalam setiap perjalanan.
We are muslim and say good bye to Vlentine’s Day.
0 komentar:
Posting Komentar