Newest Post

MENCIPTAKAN PELAJAR BERAKHLAK YANG BERPRESTASI

| Jumat, 28 November 2014
read more »

 

A.    Pendahuluan

Pelajar idaman adalah pelajar yang hatinya selalu terkait dengan Allah SWT. Dia selalu berusaha menjalankan segala perintah dan menjauhi laragan-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, ia selalu mencerminkan perilaku yang baik terhadap orang tua, guru, keluarga, lingkungan dan masyarakat. Prestasi dan kontribusinya dalam menebar kebaikan selalu dirindukan oleh banyak orang. Sebagaimana islam memandang pendidikan, perhatian utuh terhadap anak harus diberikan orang tua sejak usia balita hingga remaja agar proses perkembangan anak dapat berjalan dengan baik sesuai harapan.

Di era globalisasi, menjadi pelajar berakhlak bukanlah hal yang mudah, banyak penghalang yang dapat membawa mereka terjerumus ke jurang kegelapan. Pelajar sebagai generasi penerus bangsa memiliki kedudukan atau peranan yang sangat penting. Tetapi, kehidupan pelajar saat ini sangat jauh dari apa yang kita harapkan. Hal ini tampak dari aktifitas yang mereka lakukan baik di lingkungan keluarga, sekolah, kampus, maupun masyarakat umum. Beberapa fenomena  mengejutkan telah beredar di masyarakat saat ini. Diantaranya: tawuran, pemerasan, kekerasan hingga pembunuhan. Hal ini dikarenakan  rendahnya pendidikan akhlak di kalangan pelajar sehingga dapat berdampak pada perilaku dan menurunnya prestasi pelajar disekolah.

            Realita buruk yang menimpa para pelajar harusnya mampu meningkatkan kesadaran kita untuk menciptakan generasi pelajar yang mempunyai akhlaqul karimah dan mampu meraih prestasi di berbagai bidang agar dapat bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara. Dalam usaha mewujudkan hal itu, kita harus mengetahui: faktor penyebab turunnya akhlak pelajar yang berdampak pada prestasi, serta apa yang seharusnya kita lakukan untuk menciptakan pelajar sebagai generasi muda yang berakhlaq dan berprestasi. .

 

B.     Urgensi remaja dalam masyarakat

Remaja merupakan seorang anak yang sedang mengalami masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Mereka adalah cikal bakal generasi yang akan datang sebagai harapan dan cita-cita bangsa. Mereka hadir sebagai tiang penyangga dalam masyarakat yang memiliki kemampuan dan efektivitas dalam beraktivitas. Semangat dan tekad nya selalu membara dan tidak pantang menyerah walaupun peluh mengalir hingga ke dada. Dari merekalah lahir kekuatan, di atas pundak mereka tanggung jawab peradaban masa yang akan datang. Dengan logika berpikir yang cemerlang, mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan ide-idenya memunculkan karya-karya baru yang mengagumkan. Masa ini merupakan masa yang sangat penting dan mendasar bagi perjalanan hidup manusia.  Topik pembahasan tentang remaja sangat erat hubungannya dengan pendidikan karena pendidikan sangat dibutuhkan pada face remaja, tidak lain karena “pendidikan merupakan prioritas yang harus diberikan pada fase remaja (Al-Zuhaili. 2004: 27)” serta pada fase sebelum remaja. Karena pada masa remaja ini seorang pelajar memiliki pemikiran emas serta memiliki perubahan yang sangat besar dalam dirinya, mencakup pola pikir serta fisiknya. Jadi bisa dikatakan pada fase ini, remaja benar-benar mendapatkan penddikan yang baik sehingga mampu terarahkan menjadi pelajar yang berprestasi dan berakhlak.

Pada hakikatnya anak merupakan anugrah Allah terhadap setiap insan dan menjadi amanah dan tanggung jawab yang harus dipikul orang tuanya. Al Qur’an dan Hadits telah menjelaskan bahwa melalaikan pendidikan anak merupakan dosa besar. Namun pada saat ini banyak orang tua yang lalai dalam mendidik anak membiarkannya tidak berakhlak dan menyianyiakan kebenaran. Banyak orang tua yang melepas anak-anaknya untuk mengikuti kebiasaan dan tradisi barat. perkembangan jaman menjadi alasan orang tuauntuk melalaikan kewajibannya dalam mendidik anak. Banyaknya pekerjaan dan kesibukan secara tidak sadar sangat menyita waktu luang orang tua bersama anak.

 

C.    Metode Islam dalam mendidik anak

Metode dalam mendidik anak telah diajarkan Islam dalam Al-Qur’an dan sunnah, diantaranya :

1.      Memilih calon istri yang baik.  Rasulullah SAW bersabda, “Pilihlah oleh kalian wanita yang bagus dalam beragama; apabila tidak, celakalah kamu”(HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, ibn Majah)”. Hanya dari sentuhan seorang ibu yang baik orang-orag cerdas, tokoh dakwah dan para pemimpin umat terlahir.

2.      Menajaga anak yaitu dengan memilihkan nama-nama yang baik, memuliakan anak dengan malakukan akikah serta melakukan pemeliharaan sejak kecil dengan cara menjauhkan makanan makanan yang haram.

3.      Membentuk kepribadian dengan cara memperkenalkan hal-hal yang baik dan buruk. Kepribadian anak dapat diperkuat dengan kisah Nabi dan Rasul, sejarah generasi terdahulu dan para perjuangan para ulama.

4.      Memelatih anak dalam beribadah. Orang tua harus menanamkan rasa cinta beribadah kepada ana-anak agar mereka dapat merasakan indahnya ketaatan dalam beribadah sejak usia dini. Salah satu unsur pendidikan Islam yang tidak kalah penting adalah bimbingan orang tua kepada anak untuk memilih teman yang baik dan dapat dipercaya guna menjalin hubungan kemasyarakatan.

 

D.     Upaya Islam dalam memelihara premaja (pelajar)

Islam juga telah menyediakan metode pendidikan yang jelas dan benar untuk diterapkan di dalam rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat yang plural. Semua itu berfungsi membangun pribadi yang sholeh dan membangun masyarakat yang baik. Anak akan terus tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Dalam jangka waktu yang singkat,  seorang anak akan sampai pada masa remaja. Perkembangan remaja berjalan secara fitrah. Ada 3 hal yang harus diperhatikan untuk mengontrol perkembangannya, yaitu potensi fisik, sisi intelektual, sisi mental dan kejiwaan” (Al-Zuhaili: 2004:121)”.

1.      Potensi fisik

Masa remaja merupakan masa ketika seorang dalam kondisi puncak kekuatan dan kematangan fisik. Para pemuda dapat mengarahkan potensi dan kemampuannya  untuk kebaikan. Dengan potensi fisik yag diberikan, ia dapat menghasilkan karya besar.  Secara alami, remaja sangat memumgkinkan untuk menyalurkan potensi fisiknya pada kejahatan. Akibatnya, ia akan hidup sengsara , celaka, sewenang-wenang terhadap orang lain.

2.      Sisi intelektual

Setiap manusia diciptakan Allah memiliki kemampuan intelektual yang berbeda-beda. Pada fase ini pemuda juga memiliki sejumlah potensi intelektual yang tinnggi, obsesi yang besar dan cita-cita yang melambung menuju masa depan. Oleh karena itu, masa ini merupakan masa yang sangat penting untuk melakukan proses pendidikan dan menggali berbagai ilmu pengetahuan.

3.      Sisi Mental dan Kejiwaan

Ada beberapa sikap mental dan kejiwaan yang sering kali mengendalikan para pemuda dalam hidup ini. Sebagaimana tampak pada sebagian besar anak muda, mereka juga gemar bercanda, humor, melakukan hal-hal yang melalaikan, dan kurang memikirkan akibat perbuatannya. Oleh karena itu, orang tua harus memelihara dan menjaga para pemuda dengan sepenuh hati tanpa menyakiti atau menyinggung perasaan mereka.

 

E.     Peran orang tua, guru dan sekolah dalam pendidikan anak

Setelah metode pendidikan menurut islam telah dimiliki, “Orang tau harus memilih sekolah yang yang baik untuk mebimbing dan mendidik anak di sekolah. Sekolah tersebut harus dapat menjalankan tugas mulianya melalui kurikulum, buku paket dan tenaga pengajaan” (Nursisto, 2002:27)”. Orang tau harus memilih sekolah yang yang baik untuk mebimbing dan mendidik anak di sekolah. Sekolah tersebut harus dapat menjalankan tugas mulianya melalui kurikulum, buku paket dan tenaga pengajar. Kurikulum harys disusun dan dirancang menjadi sebuah metode yang unggul dan membangun sehingga dapat membangun cara berpikir anak guna menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Buku paket harus sesuai dengan sasaran pendidikan yang dapat mempengaruhi moral dan mempengaruhi anak untuk motivasi menggali dan menalaah ilmu yang dipelajari. Tenaga pelajar atau guru meruapakan pondasi dalam proses pendidikan dan aktivitas dakwah. Peran nya sangat dibutuhkan untuk mengarahkan siswa menuju petunjuk ilahi dan menghindari dari berbagai kerusakan dan penympangan. “Seorang guru harus memiliki sifat-sifat seorang dai: penyabar, lemah lembut, tulus ikhlas, tawakal kepada Allah dan menjadi teladan bagi setiap orang (Al-Zuhaili. 2004:109)”.

Ada 4 hal yang perlu dipersiapkan untuk dapat menjadi guru yang berkompetensi, yaitu komepetensi pedagogik, keperibadian, profesional dan sosial.

Pedagogik adalah ilmu yang erat kaitannya dengan seorang guru dalam pembuatan strategi atau metode pembelajaran. Merancang,  melaksanakan serta evaluasi pembelajaran adalah tahap-tahap yang harus dilaksanakan  oleh guru. Perancangan pembelajaran dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Tahap ini adalah tahap awal yang sangat  menentukan keberhasilan sebuah proses belajar mengajar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat merancang pembelajaran. Guru harus mampu merancang metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Kondisi tersebut akan menjauhkan siswa dari kebosanan serta mampu meningkatkan minat belajar  agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Evaluasi juga harus dilakukan setiap pelaksanaan pembelajaran  berakhir, hal ini bertujuan untuk mengukur  sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diterima dan memperbaiki metode pengajaran yang diberikan oleh guru.

Selain pedagogik, kepribadian guru juga sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Amanah,  taat ibadah, percaya diri dan  keteladanan adalah nilai-nilai kepribadian yang susah dijumpai pada guru-guru saat ini. Padahal, para pelajar sangat membutuhkan guru yang berkepribadian baik. Nilai-nilai tersebut tidak bisa diajarkan melalui teori, melainkan harus ditularkan guru melalui perbuatan. Amanah adalah suatu hal yang sangat sulit dicapai jika guru tidak memiliki sifat jujur, begitu juga dengan ibadah. Ibadah adalah  sumber utama dalam komepetensi kepribadian. Secara otomatis, rasa amanah dan percaya diri akan terbangun pada jiwa guru yang taat beribadah karena ia akan senantiasa merasa mendapat pengawasan dari Allah SWT. Sehingga guru tersebut dapat menjadi teladan bagi setiap siswanya untuk membimbing dan mencetak gnerasi muda yang berakhlak.

Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya  Selain pemahaman materi dan kinerja yang baik, guru juga harus mepunyai kebugaran jasmani dan rohani yang mendukung dalam menjalankan kepadatan aktivitas.

Guru yang baik juga harus mampu berkontribusi dan berperan dalam lingkungan sosial, koumnitas serta dapat berkomunikasi secara baik dengan seluruh lapisan masyarakat dari kelas tertinggi sampai terendah sekalipun. Tidak diskriminatif atau membedakan-bedakan siapaun, baik terhadap siswa yang memiliki kemampuan lebih ataupun sebaliknya. Sehebat dan setinggi apapun ilmu guru jika tidak memiliki komepetensi sosial yang baik, guru bagaikan gudang ilmu yang tidak berguna. Dalam menyampaikan ilmu, guru harus mampu menyesuaikan kondisi terhadap objek sasaran yang akan diajar. Dalam hal ini guru tidak hanya berperan menjadi pendidik dan pembimbing siswa di kelas. Guru harus memliki jiwa sosial dan kesadaran tinggi terhadap masyarakat. Sebagaimana Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT kedunia yaitu untuk memperbaiki akhlak manusia. Begitu juga dengan guru, esensi utama dalam 4 kompetensi yang dimiliki guru adalah pendidikan akhlak. Akhlak atau kepribadian baik akan melahirkan komepetensi pendagogik, profesional dan sosial yang baik untuk mencetak dan menghasilkan generasi emas yang bermafaat untuk Agama dan bangsa dan Negara.


 

F.     UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA

1.      mendorong kreativitas siswa

Akhlak yang baik akan mendorong setiap siswa untk berprestasi. Untuk itu, siswa harus didorong agar memiliki sifat kreatif . Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk menjadikan anak didik kreatif, antara lain :

a.      Membuat wadah kegiatan menulis

Beberapa keuntungan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah melatih siswa untuk menuangkan ide, sebagai sarana untuk pembekalan berkelanjutan serta dapat mengembangkan daya kreasi. Dengan menulis siswa dapat mengeluarkan seluruh potensi daya imajinasi dan pikiran.

b.      Menyelenggarakan majalah dinding dan majalah sekolah

Majalah dinding adalah media untuk melatih reaivits siswa yang paling terjangkau dari segi biaya, isi dan kegunaan sebagai tempat ajang pencurahan bakat seperti puisi, cerita pendek atau berbagai karya lainnya.

c.       Menyelenggarakn lomba cipta seni

Lomba cipta seni yang dapat mengasah kreativitas adalah lomba seni baca Al-Qur’an, seni menghias kelas, lomba pidato, lomba cipta puisi dan lain sebgaianya.

2.      Menciptakan pembelajan yang efektif

a.       Metode mengajar yang beragam

Guru harus menyampaikan materi dengan metode yang bervariasi agar siswa dapat tertarik kepada pelajaran. Guru harus mampu menciptakan aktivitas dan susana belajar yang interaktif agar siswa tidak bosan hanya mendengarkan materi yang diberikan guru. Aka lebih bijak jika guru mampu berperan sebagai fasilitator dan mendorong siswa agar semanngat belajar menggali potensi sendiri.

b.      Variasi pembelajaran

Variasi pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai alternatif, misalnya berkaitan dengan tempat belajar. Contoh pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat dibawa ke perpustakaan untuk melatih dan mengembangkan minat baca. Pelajaran ekonomi, siswa dapat diajak ke pasar tradisional atau supermarket. Pada materi biologi siswa dapat diajak ke halaman atau kebun dimana banyak terdapat makhluk biotik dan abiotik.

3.       Menyiapkan bank soal

Sebelum membuat bank soal guru harus mengetahui tahapan-tahapan dan bentuk kemasan bank soal. Siswa akan banyak terbantu untuk terus berlatih dan meningkatkan potensi dan kemampuan terhadap materi walaupun guru berhalangan hadir.

 

 

G.    Simpulan

Remaja adalah generasi emas pembawa masa depan bangsa. Segala potensi dan kemampuan harus diarahkan agar bisa menjadi pelajar yang berahlak dan prestasi. Islam telah mengatur berbagai metode untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan Al-Qur’am dan As-Sunnah. Kerja sama orang tua, guru dan sekolah juga sangat berperan dalam perwujudan hal tersebut agar dapat menjadikan siswayang dapat berjasa menciptakan karya-karya besar  untuk Agama, bangsa dan negara

 

H.    Penutup

Semoga makalah yang kami susun ini bermanfaat tidak hanya bagi penulis namun bagi seluruh masyarakat. Dan semoga para pelajar  berakhlak dan berprestasi dapat terlahir sebagai agen perubahan di masa depan. Apabila ada kesalahan didalam penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya

I.       Daftar Pustaka

Al-Zuhaili, Muhammad. 2004. Menciptakan remaja dambaan allah: panduan bagi orang tua muslim. Bandung: Al-Bayan Mizan.

 

Nursisto.2002. Peningkatan Prestasi Sekolah Menengah: Acuan siswa, pndidik dan orang tua. Jakarta: Insan Cendekia

MENCIPTAKAN PELAJAR BERAKHLAK YANG BERPRESTASI

Posted by : syaiful's blog
Date :Jumat, 28 November 2014
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲